Aktivitas Pengajian LDII

LDII menyelenggarakan pengajian dengan rutinitas kegiatan yang cukup tinggi karena Al Qur'an dan Al Hadits itu merupakan bahan kajian yang cukup banyak dan luas. Di tingkat PAC (Desa/Kelurahan) umumnya pengajian diadakan 2-3 kali seminggu, sedangkan di tingkat PC (Kecamatan) diadakan pengajian seminggu sekali. Untuk memahamkan agama islam yang sesuai dengan qur'an dan hadist, LDII mempunyai program pembinaan cabe rawit (usia prasekolah sampai SD) yang terkoordinir diseluruh masjid LDII. Selain pengajian umum, juga ada pengajian khusus remaja dan pemuda, pengajian khusus Ibu-ibu, dan bahkan pengajian khusus Manula/Lanjut usia.Ada juga pengajian UNIK (usia nikah) Disamping itu ada pula pengajian secara umum kepada masyarakat yang ingin belajar Al-qur'an dan hadits. Pada musim liburan sering diadakan Kegiatan Pengkhataman Al-qur'an dan hadits selama beberapa hari yang biasa diikuti anak-anak warga LDII dan non LDII untuk mengisi waktu liburan mereka. Dalam pengajian ini pula diberi pemahaman kepada peserta didik tentang bagaimana pentingnya dan pahalanya orang yang mau belajar dan mengamalkan Al-qur'an dan hadits dalam keseharian mereka.Biasanya kegiatan tersebut tidak dipungut biaya melainkan gratis, karena jauh sebelum diselenggarakan pihak panitia sudah menerima bantuan sodakoh dari para dermawan. Para dermawan tersebut bisanya rutin tiap tahun menyumbang tanpa diberitahukan oleh pihak panitia.

Setiap bulan Ramadhan, terutama pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, seluruh masjid LDII selalu penuh sesak digunakan oleh masyarakat untuk beribadah non-stop mulai jam setengah delapan malam (sehabis sholat Isya') hingga sebelum subuh (sekitar pukul setengah empat pagi) untuk mencari ganjaran Lailatul Qadar.

Berdasarkan AD/ART organisasi tersebut bahwa sesungguhnya anggota LDII terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu Katagori I Anggota LDII ; Yang kesehariannya sebagai struktural dalam kepengurusan LDII dari TK Pusat (nasional) Maupun Tingkat terbawah yaitu PAC (Kelurahan/Desa). Anggota tersebut dipilih oleh warganya berdasarkan hasil musyawarah. Kemudian masa baktinya selama 1 periode yaitu 5 tahun. Kepengurusan tersebut dapat dipilih kembali jika sudah selesai masa baktinya. Kategori II Warga LDII : mereka adalah bukan anggota LDII, mereka biasanya terdiri dari keluarga anggota LDII, ataupun warga negara Indonesia yang ingin secara sukarela belajar menuntut ilmu Al Quran dan Hadits di Organisasi LDII. Mereka diberikan hak suara dalam organisasi.
Sumber : wikipedia

Metode Pengajaran LDII

Di dalam mengajarkan ilmu Alqu'ran dan Alhadits, LDII tidak menggunakan sistim kelas seperti pada umumnya. Metode penyampaian guru membacakan Al Quran,mengartikannya secara kata per kata dan menafsirkannya dengan dasar penafsiran dari hadits yang berkaitan dan penjelasan beberapa ahli tafsir, misalnya tafsir Ibn Katsir. Murid-murid mencatat arti kata-per kata di Al Qurannya dan juga penjelasan tafsirnya. Untuk AL Hadits cara yang sama diajarkan, dimana guru dan murid sama-sama memegang hadits yang sama dan melakukan kajian. Hadits yang dipelajari adalah utamanya hadits kutubussittah (Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Nasai, Timidzi, Ibn Majah) dan juga hadits lainnya seperti Malik al Muatho, dan musnad Ahmad., disamping itu mereka juga mempelajari himpunan hadit sesuai temanya, sepeti kitab sholat yang berisi tatacara sholat sesuai ajaran Nabi Muhammad yang tertulis dalam beberapa sumber hadits, kitab puasa (shoum), kitab manasik haji, dan lain-lain. Dengan mempelajari hadits secara langsung dari kitab aslinya berarti secara langsung mengetahui suatu hadits apakah shohih atau lemah, sehingga terhindar dari rusaknya ilmu dan amal mereka (sumber : wikipedia)

Gerakan Internet Sehat (GIS)


DPD LDII Propinsi Jawa Timur bekerjasama dengan MUI Jawa Timur, dan Dinas Kominfo Jawa Timur melaksanakan acara Workshop Gerakan Internet Sehat dan Pelatihan Citizen Journalism yang bertempat di Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 2 s.d. 4 April 2010. Peserta adalah utusan dari masing-masing DPD Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendorong pemanfaatan internet ke arah yang positif sekaligus dapat menghindari efek negatif dari internet itu sendiri. Peserta juga diharapkan mampu memanfaatkan internet sebagai sarana dakwah bagi kemaslahatan umat.

Materi yang diajarkan cukup banyak dan variatif, mulai dari tingkat dasar yaitu pengenalan internet, search enggine, web browser, bahasa html dan membuat email. Setelah peserta cukup menguasai materi dasar, dilanjutkan dengan materi yang agak susah utamannya bagi yang awam, diataranya adalah Securing & Server, Migrasi Linux dll. Tapi berkat keuletan dan ketelatenan dosen pengajar, peserta sedikit demi sedikit dapat menguasai dan mempratekkan materi yang diajarkah.

Mencegah Virus tanpa AntiVirus

Mencegah virus tanpa antivirus??? Apa tidak salah??

Virus. Program yang satu ini memang sering membuat ulah. Bagaimana tidak?? Data-data penting kita yang mungkin baru kita butuhkan dan sagat penting di-hidden-nya, diinfeksi sehingga file-nya corrupt atau bahkan mungkin yang lebih parah, dihapus! Dengan seiring dengan kemajun perkembangan TI di negeri ini, berkembang pula virus-virus lokal yang bisa dikatakan mampu bersaing dengan virus-virus luar negeri. Bahkan presentase keberadaan virus lokal saat ini masih mengungguli beredarnya virus-virus luar. Hebat!! Wek??? Jadi bingung mau dipuji atau dihujat hehehe

Virus
Sebelumnya perlu disadari dulu keberadaan virus di komputer kita. Pada umumnya, keberadaan virus selalu menggunakan icon MsWord atau icon Folder. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan orang yang tidak tahu akan terkecoh oleh icon tersebut. Parahnya lagi, selain menggunakan icon yang familiar, virus juga menggunakan nama fle yang serupa. Namun tidak terbatas pada icon file MsWord dan folder saja. Bisa juga berupa file installer, file dengan ekstensi *.exe dan lain-lain.
Coba masuk ke Windows Explorer. Kemudian ubah settingan 'View' menjadi Detail. Pada komputer yang terinfeksi virus, kemungkinan besar akan ada folder-folder dengan 'Size' yang sama, ber-'type' Aplication serta pada 'Date Modified' mempunyai tanggal lama. Nah kalau benar Anda menjumpai folder dengan kriteria saperti itu, jangan mencoba dibuka atau diklik. Atau virusnya akan semakin berkembang biak.

Langkah Pencegahan
Kadangkala keberadaan antivirus juga percuma. Mengapa?? Bahkan terkadang antivirus tersebut malahan dideteksi sebagai virus. Wek?? Nah lo ...
Nah bagaimana mensetnya??? Silahkan simak langkah-langkah berikut :

# 1
Sembuhkanlah terlebih dulu komputer Anda. Jika ingin lebih baik, instal ulang terlebih dulu sistem Anda. Yang penting fit dahulu.

# 2
Jika Anda ingin mengamankan file sistem Anda, gunakan DeepFreeze. Program ini berlisensi. Namun sangat bagus sekali. Program ini ketika dalam posisi 'beku' membekukan file Anda sehingga ketika ada file ataukah setingan yang dilakukan pada mode ini, akan dikembalikan seperti semula setelah restart.

Pembekuan file sistem harus dilakukan pada komputer yang kondisinya sudah fit, sehingga tidak ada virus yang ikut dibekukan.
Percuma 'kan membekukan virus?? Sama aja bo'ong ...

# 3
Pada langkah ini kita akan mulai memasuki langkah-langkah pencegahan. Karena icon-icon Msword dan folder sering menjadi incaran virus sebagai alat pengecoh, maka gantilah icon icon tersebut. Sehingga kita bisa membedakan yang mana yang virus yang mana yang data kita dan kita bisa langsung bisa menghapusnya dari kompute kita sebelum virus tersebut menjangkiti komputer kita. Caranya :

* Masuk ke Windows Explorer »» Folder Options »» File Types »» kemudian akan Anda jumpai kotak dibawahnya yang berisi ekstensi file dan icon-iconnya.
* Karena file yang paling sering ditiru virus adalah file Word, mari kita ganti icon untuk *.doc dan*.rtf. Klik ekstensi *.doc kemudian klik tombol Adcanced, »» change icon »» Pilih icon yang anda sukai melaui tombol Browse »» OK »» Close
* Ulangi untuk ekstensi *.rtf, File Folder dan Folder. Jika Anda merasa kesulitan, anda bisa menggunakan software pembantu seperti TuneUp Utilities atau Style XP atau masih banyak yang lainnya.
* Kemudian copy script berikut dan pastekan di Notepad.

Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CLASSES_ROOT/Directory/shell]
@="explore"

Simpan dengan nama 'fix.reg'. Silahkan disimpan dimana saja.

Sewaktu menyimpan, pada 'Save as type' ubah dulu ke 'All files'
Setelah itu tutup kemudian cari dan klik 2 kali file tadi. Ikuti saja perintah yang muncul.
* Selesai

# 4

Sekitar 85% virus di Indonesia, dan 65% virus dari Luar Negeri menggunakan bahasa pemrograman "Visual Basic". Sedangkan Program atau virus yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic untuk dapat berjalan di Sistem Operasi Windows akan selalu membutuhkan suatu file modul yang bernama "msvbvm60.dll" yang letaknya di direktori "C:\WINDOWS\system32\".


Kesimpulannya kalau si "msvbvm60.dll" tidak beres, virus yang 85% dan 65 % itu tidak bisa berjalan. Tapi celakanya program-program aplikasi bukan virus dibangun berbasis VB juga tidak akan berjalan. Solusinya, kita rename saja. :)

Gambar file msvbvm60.dll hilang

*

ren C:\windows\system32\msvbvm60.dll 11111msvbvm60.dll

Copy kemudian pastekan di Notepad. Simpan di "C:\Windows\", dengan nama vbren.bat.

Sewaktu menyimpan, pada 'Save as type' ubah dulu ke 'All files'
* Buka Notepad lagi, kemudian copy script berikut :ren C:\windows\system32\11111msvbvm60.dll msvbvm60.dll
Save dengan nama vbfix.bat. Simpan di "C:\Windows\".
* Untuk merenamenya, buka menu Run [ atau tekan tombol "Win+R"] »» vbren »» enter
* Jika sewaktu-waktu ada aplikasi yang tidak bisa berjalan, tinggal ketikkan 'vbfix' pada Run.


# 5
Sebagian besar virus menggunakan fasilitas Auto Run --yang secara default disediakan oleh Mikocok Windos; untuk melancarkan aksinya. Oleh karena itu satu-satunya cara ialah dengan menonaktifkan Auto Run.

* Klik Start »» Menu
* Ketik gpedit.msc
* Lihat frame sebelah kiri, klik pada Computer Configuration »» Administrative Templates »» System kemudian double klik 'Turn Off Autoplay'
* Pada jendela yang terbuka klik opsi 'Enabled' kemudian pada kotak yang aktif di bawahnya klik 'All drives'
* Klik Apply dan OK
* Ulangi cara yang sama untuk menset pada 'User Configuration'


# 6 [Paling Aman versi 1]
Jangan sampai ada disket [masih ada tidak ya??] dan Flash Disk yang masuk. Jangan hubungkan pula dengan internet/ jaringan, termasuk sharing folder atau document. Termasuk pada golongan ini data yang di-burn dan memasukkan data via media lain seperti bluetooth, infra red atau yang lain. Dijamin aman... tapi tersiksa hehehehe
# 7 [Paling Aman versi 2]
Pakai Linux. Dijamin Aman juga deh .. Tapi tidak tersiksa...

Selamat mencoba dan semoga bermanfa'at...

sumber : http://thom-sharing.blogspot.com/2008/09/mencegah-virus-tanpa-antivirus.html